Kenapa Makanan Indonesia tidak banyak diketahui di dunia ?

Who’s fault is this? Bahkan Vietnamese atau Thai food lebih popular dimata dunia.

Abdul Halim Ahmad
4 min readAug 20, 2017
Photo source : norecipes.com

Rendang, Beef cooked for 4 hours with spices and coconut milk, known as the best food in the world by vote at CNN International.

Rendang memang merupakan Makanan terlezat di dunia berdasarkan vote di CNN. Tapi apakah Rendang benar-benar dikenali oleh masyarakat international dan terpilih oleh masyarakat dari seluruh dunia? Atau rendang menang karena dipilih oleh orang-orang Indonesia? (luckily we have more than hundred million people who can vote).

Sebagai seorang Chef, dan juga traveler saya sempat tinggal dan mengunjungi beberapa negara untuk tujuan bekerja atau liburan. Sering kali Saya berdua kursi dengan kawan Saya, baik satu profesi dengan saya maupun orang lokal atau bagian dari sebuah komunitas.

Kami biasa membahas tentang culture atau budaya serta identitas dari sebuah negara Termasuk dengan Makanan khas dari masing-masing negara tersebut.

Yang membuat Saya terkejut adalah, ketika pada saat memasak Makanan Indonesia dan menyajikan kepada kawan-kawan saya yang kebanyakan dari mereka foreigner mengatakan atau selalu compliment kepada Saya “Wow, this is great Thai food!”.

Hal ini tidak satu atau dua kali terjadi, dalam pengalaman Saya, sering kali Saya mendapatkan feedback seperti ini. Padahal karakteristik Makanan Indonesia dengan Thai berbeda, hanya beberapa yang mengandung santan mungkin ada kemiripan rasa.

Yang membuat Saya sedih adalah Chicken satay, Makanan khas dari ponorogo ini sudah jelas merupakan Makanan dari indonesia, yaitu daging yang dipotong dengan potongan kecil, ditusuk, dibakar dan disajikan dengan bumbu kacang. Tetapi 80% orang yang mekonsumsi ini di dunia internasional tidak mengetahui ini makanan dari Indonesia. Kenapa demikian? Karena 70% Thai dan Asian restaurant atau kebanyakan dari mereka memiliki menu ini tanpa memberikan informasi yang tepat.

Padahal sate ayam/Chicken satay itu tidak mudah ditemukan di Jajanan pasar atau makanan tradisional negara-negara Asia tenggara. Tapi sangat mudah ditemukan di Indonesia. Chicken satay popular di restaurant-restaurant bahkan hotel berbintang di luar Indonesia tanpa diketahui berasal dari mana.

Jadi sebenarnya salah siapakah bahwa Makanan Indonesia sulit dikenali oleh masyarakat luar?

Walaupun kita mengetahui jawabannya kita merupakan salah satu penyebabnya. Masyarakat kebanyakan lebih bangga ketika mereka mengkonsumsi Makanan dari luar negeri atau yang berbau asing, seperti : Today’s breakfast, Egg Benedict, captured and shared on Instagram. Inilah yang mungkin kamu sering lihat di social media, terutama dikalangan anak muda. Sekian itu, ada pula beberapa yang mengatakan bahwa agak memalukan terutama bagi mereka yang memiliki follower banyak di social media, atau mereka yang berpendapat memiliki “lifestyle” yang berbeda dari yang lainnya. Saya dan beberapa teman Saya pernah mengalami mendengar “mereka” mengatakan demikian, biasanya mereka menggunakan bahasa inggris,

so, once I heard the teenage girl says this to her friends, I guess it’s quite embarrassing, I don’t know, I definitely eat it but never tell or share it to anybody.

Some says it’s social climber effect, which could be true. Berdasarkan dari Gaya hidup para social climber, demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosialnya mereka biasanya bergaya hingga mengkonsumsi western food agar terlihat lebih fancy dimata orang lain. Tapi mengapa demikian? Mengapa western lifestyle disamakan dengan sosial status individu tersebut? Dan apa hubungannya dengan popularitas makanan khas Indonesia? dari situlah muncul beberapa pernyataan, salah satunya Indonesian food are ugly, mungkin dalam hal presentasinya, bagaimana soal rasa, hal ini kan bisa di kreasikan oleh para chef, bagaimana caranya agar terlihat bagus di foto dan terlihat cantik.

Setelah itu, banyak juga faktor dari TV program, music videos, atau acara-acara lainnya di layar kaca yang mempengaruhi para penontonnya. Contohnya, secara tidak langsung film dan musik adak Korea mempengaruhi para fans nya untuk mempelajari budaya mereka, dan ini menyebabkan Makanan Korea mudah sekali popular di kalangan masyarakat.

Faktor lainnya yang menyebabkan hal ini adalah dari kalangan sendiri, yaitu keluarga. Kebanyakan orang tua dari keluarga menengah ke atas mengatakan bahwa banyak sekali Makanan Indonesia yang tidak sehat, mengakibatkan kurang nya pengetahuan anak-anaknya tentang Makanan Indonesia. Walaupun sebenarnya Makanan Indonesia bisa di modifikasi agar bisa lebih bergizi.

Dengan demikian apakah faktor-faktor diatas benar-benar mempengaruhi kesuksesan Makanan khas Indonesia di mata dunia?

If we can’t embrace it, who would’ve do it!

Kalo kita tidak bangga, atau ikut membantu agar Indonesian Cuisine diketahui dan popular di mata dunia, siapa lagi yang akan melakukan nya. Saya selalu encourage teman-teman Saya untuk mencoba Makanan Indonesia, ketika Saya berada di luar. Saya pun sudah beberapa kali memasak untuk mereka, bahkan saya mengganti bahan membuat rendang dengan daging kambing untuk teman-teman saya dari India yang tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging sapi.

Banyak sekali faktor yang menghambat untuk membuat Makanan kita dikenali dimata dunia, untuk itu mari kita bersama-sama agar lebih bangga dan mem-popular kan makanan kita dan stop saying Foreign food equal GAUL.

Terima kasih untuk kalian yang memiliki waktu untuk membaca tulisan saya ini. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa untuk share agar kita semua termotivasi untuk memperkenalkan makanan kita di dunia dan tidak hanya di akui oleh satu media berita saja.

You may like this also “Chef, gengsi dan sebuah fenomena”

--

--

Abdul Halim Ahmad

Food writer | Research & Development | Chef Consultant | Food culture enthusiast | Professional chef